Kamis, 07 September 2023

Seikhlas Daun Jatuh

Maaf ya diri, aku telah dan masih banyak dzolim ke kamu. Belum bisa menjadi manusia seutuhnya, belum bisa ngontrol diri, masih larut dengan masa lalu, masih belum menerima dan ikhlas sepenuhnya atas yang terjadi. Maaf lagi-lagi kamu yang terdampak, maafkan semuanya, maafkan anak kecil yang terjebak dalam rasa sakit, luka, takut dan kecewa, biarkan itu jadi bagian dari hidup, ikhlaskan. Maaf malah menjadi pengecut dengan lari tanpa menyelesaikan dengan dalih ingin menjaga kewarasan diri, padahal nyatanya jalan ditempat. Rasa sakitnya masih terasa, dan aku menerimanya dari orang-orang yang aku pikir tidak akan pernah mereka lakukan terhadapku. Ya, ekspektasiku yang salah dan sudut pandangku yang keliru pun diriku yang masih terlalu dini, yang belum mampu menerima dan mencerna atas apa yang terjadi pada saat itu. Aku tidak ingin menyalahkan mereka pun tidak menyalahkan keadaan, hanya saja ini menjadi pelajaran untukku bahwa mengelola ekspektasi, emosi dan pola pikir itu sangat penting. Hiduplah dengan realita dan bersyukur atas itu, bukan mengingkarinya. Meskipun kadang hal-hal yang ga pernah kita sangka terjadi, ada yang menyenangkan, ada yang mengecewakan dan bahkan menyakitkan. Tapi apapun yang terjadi, tenang saja dan kontrol diri dengan baik dengan mantap karena apa yang terjadi didunia ini adalah proses dan bagian dari hidup bukan tujuan hidup. Gapapa masih nangis, tapi mau sampai kapan gini terus? Hiduplah dihari ini, hari demi hari dengan penuh syukur dan tenang. Terima rasa sakitnya, ajak anak kecil yang masih terjebak disana untuk sama-sama tumbuh dan sembuh, belajar dan ikhlas atas apa yang terjadi. Ingat kata Alfred Adler kalo pengalaman bukanlah penyebab kegagalan ataupun kesuksesan, bukan pengalaman yang menetukan diri kita, tapi makna yang diberikan pengalaman yang menetukan.
Ga perlu takut karena apa yang terjadi dimasalalu, apalagi sampai langkahmu terhambat. Hayu kita tumbuh dan sembuh, apa yang terjadi diluar kendalimu hanya perlu dihadapi dan dijalani, nanti juga lewat kok, meskipun dalam menghadapinya mesti ngontrol diri dan berantem dulu sama isi kepala. Jadi, meskipun masih naik turun, tetaplah belajar ikhlas. Semoga ikhlasmu sedikit demi sedikit mengikis rasa sakit, kecewa dan bencimu terhadap manusia dan keadaan lainnya. Sehingga kamu bisa hidup dengan baik dan sehat secara fisik maupun mental, Puk puk puk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar