Senin, 21 Desember 2015

Semu

Ya hari itu secerah hari ini, hari yang seharusnya belum kami lalui. Alhasil kini dilanda rindu yang maha dahsyat, padahal belum seharusnya rindu itu hadir.
Aku tak tahu bagaimana cara mengatasi rasa ini, rasa yang sangat menyesakan dada, terkenang yang seharusnya tak dikenang, terpikir yang seharusnya tak dipikir, terindu yang seharusnya tak dirindu, terbayang yang seharusnya tak dibayang.
Aku sadar betul, bahwa suatu rasa itu bersifat alamiah. Dan ketika rasa itu sakit, bimbang bahkan tak terungkapkan dengan suatu kata seharusnya meminta obatnya kepada Sang empunya.
Tapi aku tak mengerti, kenapa aku masih disini? Masih terhanyut dengan  kenangan yang semu, terbuai dengan mimpi yang membuatku tak ingin bangun dari mimpi itu hingga tak bisa menerima kenyataan, terkunci dalam pintu imajinasi, terkubur dalam keinginan yang jelas bukan yang terbaik untukku..
Menatap langit dan bernapas secara perlahan sedikit menenangkan, dan lagi ini mengingatkan akan dirinya..
Entah, entah kapan aku akan terus seperti ini...

Minggu, 06 Desember 2015

Otewe Umur Puluhan

Assalamualaikum Sahabat ^^

Menikmati hari-hari terakhir diusia belasan tahun, waaah rasanya biasa aja hehe. Tapiiii.. ada sesuatu yang mengusik hati. Iya, sangat mengusik.
Diusia belasan dengan segala sikap kekanakan, bisa dikatakan masih wajar. Tapi diusia puluhan, sungguh tak wajar bukan?
Saat diri ini bertanya pada diri sendiri, sudah siapkah berusia puluhan? Diri ini pun menjawab "why not? Mau tidak mau, pasti akan terjadi bukan?"
Yaaaah memang benar, mau tidak mau pasti akan terjadi. Seperti itulah takdir.
Namun, ketika kesiapan sikap yang ditanya. Apakah jawabannya akan sama seperti mejawab kesiapan usia puluhan.
Jawabannya kembali kepada kesiapan diri.
Mungkin bagi sebagian orang jawabannya akan sama, dengan alibinya.
Satu hal yang perlu digaris bawahi, umur memang merupakan takdir, tapi sikap bukanlah takdir.
Ada sebagian orang yang memiliki mind set sikap merupakan takdir ketika akibat dari sikap itu telah terjadi, padahal takdir tidak bisa dirubah oleh makhluk, sedangkan sikap merupakan kendali dari makhluk itu sendiri.
Intinya, jangan salahkan takdir ketika suatu hal terjadi akibat sikap yang telah diperbuat.
Bertambahnya umur merupakan tanda jatah hidup semakin berkurang. Sesuatu tidak akan salah karena umur, tapi sesuatu bisa menjadi salah karena sikap.
Semoga diumur berapapun, kita selalu menjadi lebih baik dari waktu ke waktu. Aamiin!!!
Wassalam ^^