Senin, 21 Desember 2015

Semu

Ya hari itu secerah hari ini, hari yang seharusnya belum kami lalui. Alhasil kini dilanda rindu yang maha dahsyat, padahal belum seharusnya rindu itu hadir.
Aku tak tahu bagaimana cara mengatasi rasa ini, rasa yang sangat menyesakan dada, terkenang yang seharusnya tak dikenang, terpikir yang seharusnya tak dipikir, terindu yang seharusnya tak dirindu, terbayang yang seharusnya tak dibayang.
Aku sadar betul, bahwa suatu rasa itu bersifat alamiah. Dan ketika rasa itu sakit, bimbang bahkan tak terungkapkan dengan suatu kata seharusnya meminta obatnya kepada Sang empunya.
Tapi aku tak mengerti, kenapa aku masih disini? Masih terhanyut dengan  kenangan yang semu, terbuai dengan mimpi yang membuatku tak ingin bangun dari mimpi itu hingga tak bisa menerima kenyataan, terkunci dalam pintu imajinasi, terkubur dalam keinginan yang jelas bukan yang terbaik untukku..
Menatap langit dan bernapas secara perlahan sedikit menenangkan, dan lagi ini mengingatkan akan dirinya..
Entah, entah kapan aku akan terus seperti ini...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar