Sabtu, 27 November 2021

Malam Ini

 “Waktu Tuhan pasti yang terbaik, walau kadang tak mudah dipahami” by @positif.quote

Waktu, apa yang aku pikirkan dari waktu hingga mengutip salah satu qoute yang kebetulan muncul di explore instagramku? Ya sepertinya aku berharap waktu terbaikku. Apa saat ini bukan waktu terbaik? Bukannya setiap waktu sama saja, sama-sama berharga, sama-sama tidak bisa diulang dan maka dari itu harus melakukan yang terbaik disetiap waktu. Tapi apa yang aku lakukan, aku rasa aku belum melakukan yang terbaik diwaktuku. Aku hanya bersantai-santai menunggu waktu terbaik dari Tuhan datang, bukankah seharusnya berikhtiar lebih fokus dan lebih konsisten lagi kemudian bertemu dengan waktu terbaik dari Tuhan. Jadi ini bukan masalah waktu, tapi masalahnya ada pada diriku sendiri. Lagi-lagi.

Malam ini sepertinya adalah waktunya dan lagi-lagi aku dikait-kaitkan. Yang berbeda kali ini aku merespon lebih objektif. Mungkin ini bukan respon yang beliau harapkan, tapi aku harus. Dan semoga ini yang terbaik untuk semuanya. Maaf untuk beberapa hal mengecewakan, mungkin ini prosesnya. Beberapa hal memang terkadang sulit dipahami, bahkan harus salah paham dulu. Eh entah salah paham atau memang ego yang memutuskan untuk tidak paham, meski sebenarnya paham betul. Hal yang seharusnya sederhana menjadi rumit karena adanya ego, sehingga semuanya terdampak bahkan terluka.

Dari semua yang terjadi pasti di atas izin Allah, diwaktu yang Allah sudah aturkan. Berhenti menyalahkan orang lain dan berhenti menyalahkan diri sendiri, belajarlah memaafkan.

“Memaafkan itu bukan berarti aku maafin kamu dan life goes on, memaafkan itu buat diri sendiri karena kita layak untuk tidak tenggelam dalam emosi dan juga rasa sakit yang sudah diberikan orang lain kepada kita” by Cinta Laura

Selasa, 09 November 2021

Dear, myself


Banyak hal yang sudah terjadi, aku bingung mulai berkisah dari mana. Saat ini yang pasti aku merasa aku sedang belajar mencintai diriku sendiri, belajar ridha dan memasrahkan apa yang menjadi takdir dan nasibku. Beberapa waktu terakhir aku terlalu sombong dan terlalu keras kepala, hingga lupa bahwa aku hanyalah makhuk yang Allah ciptakan pasti dengan suatu tujuan. Lalu kenapa aku masih ngeyel ingin hidup sesuai sekenarioku, padahal semuanya sudah Allah aturkan dan aku hanya perlu berusaha dan berdo'a seoptimal dan semaksimal mungkin serta menjadi makhluk yang senantiasa belajar dan memperbaiki diri, sehingga menjadi manusia yang lebih baik dari waktu ke waktu. Entah berapa lama lagi waktu dan kesempatanku didunia ini, semoga sisa waktuku bermanfaat, berkah dan tidak sia-sia. Aamiin.

Melalui bisikan jemariku ini, semoga memberi manfaat terkhusus untukku menjadi pengingat diri. Dulu aku nulis diary, merekam suara, atau sekedar curat-coret mencurahkan apa yang ada dipikiran dan hati, kini ketika ku coba membaca atau mendengarnya kembali ada suatu hikmah yang mengingatkan diri bahwa aku berproses melalui beberapa hal yang jika suatu waktu kemungkinan menghadapi situasi yang kurang lebih sama, aku harus bisa lebih baik dan lebih bijak menghadapinya.

Dear diriku dimasa depan, kamu mampu, kamu kuat, kamu berharga, kamu layak. Jadi, tidak perlu cemas mengahadapi hidupmu. Percaya dirilah, berdiri diatas kakimu sendiri, jadilah wanita mandiri! Tidak apa-apa sedih, tidak apa-apa nangis, tidak apa-apa cape, selalu semangat. I love you and thank you :)