Minggu, 24 September 2023

Sepatu dan Nikah

Sore ini bertukar cerita sama sahabatku yang baru nikah dan baru pindahan ke luar pulau karena ikut suaminya, disela-sela ceritanya tentang lembaran barunya dia cerita kalo kemarin temennya curhat kalo temennya itu baru dibacain sama orang 'pinter'. Sebut aja si R ya, singkat cerita awalnya ada rekan kerja baru R yang nanya udah nikah atau belum kepadanya, lalu dijawab belum dan rekan kerja yang lainnya nyeletuk "Si R mah jangankan nikah deket sama cowo aja dia ga mau". Lalu rekan barunya nanya usia R, dan R jawab usianya 28 tahun. Dan rekan barunya jawab lagi, masa usia 28 tahun belum nikah. Kemudian rekan kerja barunya itu ngide nanyain ke orang 'pinter' yang ada dikampungnya kenapa R belum nikah, yang mana terawangan orang 'pinter' itu bilang kalo R itu auranya gelap jadi ga ada cowo yang mau deketin R, lalu R harus minta maaf sama cowo yang pernah R sakitin supaya auranya ga gelap. Aku spontan bilang ke sahabatku, bilangin sama si R jangan percaya nanti kesugesti loh karena percaya begituan, jangan sampe kesugesti, patahin dengan cara ga percaya. Ga masuk dilogikaku, ga logis. Logikanya kalo kita punya salah sama orang, mau itu ke cowo, cewe atau siapapun orangnya ya minta maaf karena secara sengaja ataupun ga sengaja nyakitin orang tersebut secara tulus bukan karena aura gelap atau apalah itu. Meskipun ga bisa dipungkiri kalo do'a orang yang tersakiti/terdzolimi do'anya nembus dan diijabah sama Allah, sehingga bisa saja do'a tersebut berdampak pada orang yang menyakiti atau mendzoliminya. Lagian emang kenapa sih umur 28 tahun atau umur berapapun itu, emang kenapa kalo belum nikah, emang semenyedihkan itu, emang itu aib, seolah masalah gedeee banget. Padahal setiap orang punya waktunya sendiri, punya pilihan hidup sendiri. Aku pernah sharing dengan rekanku yang sudah menikah, katanya nikmatin dan puasin aja dulu masa-masa sendirinya karena kalo udah nikah beda lagi, lieur cenah wkwkw. Ada juga rekan yang curhat permasalahan rumah tangganya, tapi dia tetep bilang ayo nikah mah nikah aja, dalam nikah ga melulu bermasalah kok, ada masa-masanya indah dan bahagia juga. Macam-macam sih reviewnya (review ga tuh wkwkw), tergantung orang yang udah nikahnya sedang dalam kondisi apa. Begitulah. Intinya sih jangan maksain sepatu kita yang ukuran 39, make sepatu orang lain yang ukurannya 35 atau ukurannya 43, ga bisa, ga akan cocok, ga akan efektif, yang ada malah nyakitin diri sendiri. So, filter deh mana yang layak masuk pikiran kita, biar racun-racun ga ikutan masuk.

Jumat, 08 September 2023

Review Buku The Alpha Gril's Guide

Sedikit cerita tentang akhirnya kenapa fomo beli buku The Alpha Gril's Guide karya Henry Manampiring, awalnya karena kangen banget perpus tapi mager, kapan-kapan library date yuk? Wkwkwk. Lebih dari itu karena aku ingin numbuhin lagi minat bacaku juga sepertinya aku haus untuk mengembangkan diri, tepatnya aku lagi cari-cari buku self improvment tanpa disadari. Kenapa tanpa disadari, masa ga sadar sih (lebay dah). Nooo, bukan ga sadar literally ga inget, tapi baru ngeuh akhirnya beli beberapa buku yang ternyata kategori self improvment seperti Atomic Habits, Bicara Itu Ada Seninya dan The Alpha Gril's Guide yang kali ini aku mau review. Kenapa buku The Alpha Gril's Guide? Sesederhana aku ingin mengenali, mempelajari dan memperbaiki diri dengan melihat sudut pandang lain. Kenapa The Alpha Gril's Guide, kan buku lain banyak juga? So far, buku ini muncul terus di FYP ku sampe aku cari review ternyata relate dengan kondisiku dan akhirnya aku cek out deh. Dan ga nyesel, aku membaca buku The Alpha Gril's Guide seperti sedang sharing, membacanya lalu merepresentasikannya dengan apa yang telah terjadi, sedang terjadi dan rencana kedepannya dihidupku. Dan setelah selesai membacanya pun aku menyadari bahwa aku belum menjadi seorang wanita alpha, tapi sedikit banyak aku jadi lebih mendalami dan mempelajari apa yang aku mau dan apa yang aku ga mau, apa yang aku butuh dan apa yang ga aku butuh, membatasi apa yang seharusnya dibatasi, membuka apa yang seharusnya dibuka entah itu berhubungan dengan manusia atau hal yang masuk pikiran pun ternyata memang sangat penting untuk dipilah dan diprioritaskan untuk menjadi manusia dan wanita yang waras dan utuh. Harusnya sih aku beli buku ini lebih awal. Dari mulai bagaimana alpha girl belajar, berteman, becinta, bekerja, berpenampilan, berkontribusi untuk sekitar dan tip-tip lainnya menemani beberapa hari aku dan membuka pikiran baru pun juga beberapa yang sudah kuyakini menjadikanku semakin yakin, diantaranya seperti menikah untuk alasan yang tepat bukan karena umur atau tekanan sekitar juga yang menjadi favorit dan yang paling excited adalah bab alpha lover dari mulai pola pikir, pendekatan, komitmen, patah hati dan bagaimana bersikap setelahnya, relate kali yak wkwkwk. Bab tepanjang tapi terasik.

Kamis, 07 September 2023

Seikhlas Daun Jatuh

Maaf ya diri, aku telah dan masih banyak dzolim ke kamu. Belum bisa menjadi manusia seutuhnya, belum bisa ngontrol diri, masih larut dengan masa lalu, masih belum menerima dan ikhlas sepenuhnya atas yang terjadi. Maaf lagi-lagi kamu yang terdampak, maafkan semuanya, maafkan anak kecil yang terjebak dalam rasa sakit, luka, takut dan kecewa, biarkan itu jadi bagian dari hidup, ikhlaskan. Maaf malah menjadi pengecut dengan lari tanpa menyelesaikan dengan dalih ingin menjaga kewarasan diri, padahal nyatanya jalan ditempat. Rasa sakitnya masih terasa, dan aku menerimanya dari orang-orang yang aku pikir tidak akan pernah mereka lakukan terhadapku. Ya, ekspektasiku yang salah dan sudut pandangku yang keliru pun diriku yang masih terlalu dini, yang belum mampu menerima dan mencerna atas apa yang terjadi pada saat itu. Aku tidak ingin menyalahkan mereka pun tidak menyalahkan keadaan, hanya saja ini menjadi pelajaran untukku bahwa mengelola ekspektasi, emosi dan pola pikir itu sangat penting. Hiduplah dengan realita dan bersyukur atas itu, bukan mengingkarinya. Meskipun kadang hal-hal yang ga pernah kita sangka terjadi, ada yang menyenangkan, ada yang mengecewakan dan bahkan menyakitkan. Tapi apapun yang terjadi, tenang saja dan kontrol diri dengan baik dengan mantap karena apa yang terjadi didunia ini adalah proses dan bagian dari hidup bukan tujuan hidup. Gapapa masih nangis, tapi mau sampai kapan gini terus? Hiduplah dihari ini, hari demi hari dengan penuh syukur dan tenang. Terima rasa sakitnya, ajak anak kecil yang masih terjebak disana untuk sama-sama tumbuh dan sembuh, belajar dan ikhlas atas apa yang terjadi. Ingat kata Alfred Adler kalo pengalaman bukanlah penyebab kegagalan ataupun kesuksesan, bukan pengalaman yang menetukan diri kita, tapi makna yang diberikan pengalaman yang menetukan.
Ga perlu takut karena apa yang terjadi dimasalalu, apalagi sampai langkahmu terhambat. Hayu kita tumbuh dan sembuh, apa yang terjadi diluar kendalimu hanya perlu dihadapi dan dijalani, nanti juga lewat kok, meskipun dalam menghadapinya mesti ngontrol diri dan berantem dulu sama isi kepala. Jadi, meskipun masih naik turun, tetaplah belajar ikhlas. Semoga ikhlasmu sedikit demi sedikit mengikis rasa sakit, kecewa dan bencimu terhadap manusia dan keadaan lainnya. Sehingga kamu bisa hidup dengan baik dan sehat secara fisik maupun mental, Puk puk puk.