Nikah, satu kata yang akhir-akhir ini menjadi cukup sensitif ditelingaku. Beberapa teman mengingatkan, beberapa kenalan bertanya, beberapa orang ngejudge. Responku masih cukup terkontrol, tapi pikiranku tentu saja overthinking. Dulu kukira aku tidak akan pernah berada disituasi ini, aku mengalaminya diakhir duapuluhanku. Apa ga makin overthinking ga tuh? Wkwkwk
Nikah, satu kata yang dulu pernah aku sangat ingin diusia muda, hmmm saat itu fairy tale. Pernah juga aku ada dititik merasa menikah itu ga perlu, saat itu aku bertemu hal-hal yang cukup mengguncang mentalku sehingga aku hanya mencoba fokus dengan diriku. Dan sejauh ini aku belajar, pandanganku tentang menikah mulai berubah.
Bagiku nikah adalah bagian dari hidup dan bukan tujuan hidup. Bagian tersebut memang dipandang ideal terjadi didalam kehidupan seseorang, tapi bukan berarti seseorang itu menjadi buruk jika dalam hidupnya tidak melalui bagian tersebut. Melalui bagian itu ataupun tidak, banyak hal yang bisa dilakukan.
Terdengar seperti pembelaan karena belum nikah? Terserah. Terdengar seperti kalimat penenang karena belum nikah? Its oke. Setiap orang punya jalannya, punya masanya, punya pilihan.
Jadi kapan nikah?
Aku sedang mempersiapkan diri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar